Apakah ayat "MENUNJUKKAN KEBODOHAN" ini tepat? seperti yang dipaparkan dalam topik Notis Pengosongan Depoh Ang Seng 1
Sebenarnya ianya sekadar pesepsi yang mengambarkan kebodohan tapi sebaliknya mungkin ayat yang lebih sesuai adalah "MEMPERBODOHKAN", kalau ayat "memperbodohkan" ini tepat maka Menteri dan Tim Menteri adalah bijak orangnya bersesuaian dengan status mereka sebagai penyandang jawatan Menteri atau Tim Menteri.
Di olah lagi ayat "memperbodohkan" maka mereka yang yakin dengan Menteri dan Tim Menteri ini sebenarnya telah "diperbodohkan" akhirnya siapa-siapa yang percaya atau terpercaya maka yang percaya dan terpercaya ini mungkin bodoh atau memang bodoh.
Kenapa ayat "memperbodohkan" ini diutarakan? sebab ianya perlu jelas tujuan dan hasrat tersirat sehingga melaksanakan RNAA maka siapa yang yakini RNAA ini adalah perancangan RNAA ini adalah baik maka mereka telah diperbodohkan, diperbodohkan atas dasar apa? Setiap ungkapan Menteri dan Tim Menteri itu adalah kononnya betul atas dasar yang mengungkap ungkapan itu adalah seorang Menteri dan Tim Menteri.
Kenapa "memperbodohkan" itu dilihat satu "kebijaksanaan?" Pasti terwujudnya agenda "mengenyangkan perut", maka tujuan "mengenyangkan perut" mesti mempunyai rangka strategi yang kemas menyakinkan agar mudah "diperbodohkan".
Ada juga yang suka "diperbodohkan" ada juga yang suka "buat-buat bodoh", orang-orang begini sifatnya adalah dengan sengaja tapi mempunyai agenda tersendiri, contohnya sanggup diperbodohkan untuk mendapat imbuhan (kata glamour orang sekarang "dedak") kerana "kepentingan perut".
Konklusi "memperbodohkan" adalah satu agenda tersembunyi untuk mencapai hasrat agar RNAA terlaksana, mereka-mereka ini sangat bijak asal mampu mengenyangkan perut atau mempunyai agenda peribadi tanpa memperdulikan kehendak pekerja, KTMB, rakyat maupun negara!
Cuma jangan ingat semua orang boleh diperbodohkan, waima kamu seorang Menteri kamu juga tetap seorang manusia, kecuali kamu bukan manusia!
Kenyataan Rasmi Kesatuan Pekerja-Pekerja KTMB